Ini adalah puisi terpendekku, yang sengaja kubuat penuh tanda tanya.
Seperti yang telah kuduga...
akhirnya layar kertas perahuku terkoyak.
Lama terombang-ambing dalam samudra ragu
Tak ada yang bersisa, semua musnah dalam kelu
Hanya satu kata yang ada...
Karam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar