BALADA SEBATANG POHON TUA

Tubuhku tegak berdiri menjulang ke langit nan biru
hutan menjadi saksi bisu perjalananku
ku hanya dapat membisu
kala menatap sahabat-sahabatku yang tlah tumbang di ujung pilu

ELEGI ASA YANG SAMAR

Waktu bergulir berlari menyimpan asa dalam ragu
menyimpan rasa dalam relung kelam nan dalam
asa hati ini sudah terlalu lama menyusuri cinta nan sejati
Namun...
di sana hanya lorong hampa, sunyi tak berujung

PELUH DARAH

Penjajah menjejakkan kaki di bumiku
menghujam jantung menikam raga
Teriakan-teriakan pilu menjadikan kidung masa
menggores luka, menyayat kalbu

BALADA SEORANG ANAK JALANAN

Langkah kaki terseok gontai menyusuri lorong kumuh dan sunyi
Perut melilit digigit ribuan cacing kelaparan