ELEGI ASA YANG SAMAR

Waktu bergulir berlari menyimpan asa dalam ragu
menyimpan rasa dalam relung kelam nan dalam
asa hati ini sudah terlalu lama menyusuri cinta nan sejati
Namun...
di sana hanya lorong hampa, sunyi tak berujung


Sebaris bahkan sejuta janji
hanya melompat dari bibir tanpa sisa
musnah ditelan hembusan angin

Dengan langkah gontai kucoba tegak menapak hari
biarlah asa cintaku musnah ditelan waktu

Namun waktu takkan pernah musnah
biarlah waktu yang mengembalikan kembali asaku yang hampir karam
dalam pagi, siang atau pun malam, bahkan dalam mimpi-mimpiku
hidup bukan sekedar tangis, ada tawa di sana
biarlah tangis ini kusimpan sendiri dan menetes memenuhi rongga hatiku
biarlah tiada yang tau apa yang kurasa
biarlah tiada yang tau asaku